Laporan
Praktikum
2
Mikrobiologi Nutrisi
|
|
|
Hari, Tanggal: Senin, 26 Februari 2018
Laboratorium Biokimia, Fisiologi,
Mikrobiologi dan Nutrisi.
|
|
|
|
Asisten Praktikum:
Ainun Nafisah /D24140066
|
ISOLASI DAN KULTIVASI MIKROORGANISME
Irvan Triansyah
D24160115
Kelompok 4 / G2
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI
PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Mikroba merupakan organisme berukuran kecil (mikro).
Mikroba sangat berperan dalam kehidupan. Mikroba terdiri dari bakteri, jamur,
dan virus. Secara umum, tiap mikroba
mempunyai
morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Peranan utama mikroba adalah
sebagai (pengurai) bahan-bahan organik. Selain merugikan, mikroba juga mempunyai
banyak keuntungan bagi manusia. Mikroba tidak perlu tempat yang besar, mudah
ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relatif cepat. Isolasi
dan kultivasi mikroorganisme merupakan teknik untuk menumbuhkan satu jenis
mikroba yang dapat dilakukan dengan proses yang terbilang sederhana (Pelezar
dan Michael 1999).
Isolasi adalah teknik pemisahan satu jenis organisme
dari alam sehingga didapat isolate murni. Hal ini berperan penting untuk
mengetahui mikroba apa yang berpengaruh pada suatu penelitian tertentu agar
bisa mengidentifikasi dan mendapatkan keuntungan dari hasil isolasi terebut
(Atun 2014). Kultivasi adalah teknik perbanyakan satu jenis mikroorganisme dari
isolat. Hal ini erat kaitannya dengan isolasi yang berarti hasil isolasi yang
telah didapatkan dan ingin mendapatkan hasil isolat yang lebih, maka kultivasi
yang akan dilakukan (Setyaningsih et al.
2005). Hal tersebut yang mendasari praktikum ini.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mengetahui macam-macam mikroorganisme, cara
memisahkan satu jenis mikroorganisme, dan cara perbanyakan satu jenis
mikroorganisme.
TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi
Teknik
isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar dari
lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air,
tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis
mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, jamur, kapang dll. Prinsip dari
isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang
berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel
yang tetap pada tempatnya.
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan
murni dari isolat campuran. Dua di antaranya yang sering digunakan adalah
teknik cawan gores dan teknik cawan tuang. Prinsip dari kedua teknik tersebut
sama, yaitu mengencerkan biakan campuran hingga setiap individu spesies dapat
dipisahkan, sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil dari
pembelahan satu sel.
Proses pemisahan atau pemurnian
dari mikroorganisme lain perlu dilakukan. Mikroorganisme, memerlukan
suatu populasi yang hanya terdiri
dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan isolasi
mikroba. Terdapat berbagai cara
mengisolasi mikroba, yaitu Isolasi pada cawan petri kekurangan metode ini
adalah diperlukan keterampilan yang khusus untuk mendapatkan koloni yang
terpisah. Metode cawan gores kekurangannya adalah waktu yang digunakan lebih lama
dan mudah terkontaminasi. Metode cawan tuang, dan Isolasi Pada Medium Cair kekurangannya
adalah membutuhkan waktu yang lama dan tidak mendapatkan bakteri yang bersifat
anaerob (Jutono 1980).
Kultivasi
Kultivasi merupakan menumbuhkan atau memperbanyak
mikroba hasil seleksi mikroba dalam medium buatan diluar habitat alaminya.
Kondisi media saat kultivasi harus sesuai dengan habitat aslinya. Hal tersebut
dilakukan agar isolate yang dibiakan dapat berkembangbiak dengan baik.
Kultivasi mikroba dapat dilakukan dengan dua macam teknik yaitu kultur penutup
dan kultur sinambung. Kutivasi mikroba dapat dilakukan dengan baik dengan media
padat maupun media cari (Dwivitno 2010).
Mikroba Tanah
Tanah merupakan habitat yang didominasi oleh mikroorganisme seperti
bakteri, fungi, alga, dan protozoa. Pemanfaatan mikroba tanah dapat dihasilkan
untuk menambah kualitas pada sector pertanian. Beberapa jenis mikroba yang
berperan dalam proses penyuburan tanah antara lain mikroba pendegradasi
selulosa, Azospirilum dan Lactobacillus. Peran mikroba tanah
sangat penting bagi ekosistem terutama dalam biodegradasi material dan siklus
nutrisi. Siklus nutrisi diantaranya siklus phospat dan nitrogen yang menentukan
kesuburan tanah untuk penyedia nutrisi bagi tumbuhan (Abdulla 2007).
Nutrien agar
Kandungan
gizi agar-agar swalaw yaitu karbohidrat 2g, serat pangan 2g, dan energy total
5kkal. Kandungan nutrient tersebut cukup untuk menumbuhkan mikroorganisme.
Menurut (Corine et al. 2000) 1,2
persen agar,0.5 persen sukrosa, 4mm KNO3, mgSO4 2 m.
MATERI
DAN METODE
Materi
Alat yang diperlukan dalam praktikum ini antara
lain, plastik tahan panas, tissue, spidol, ose, penggaris,
labu Erlenmeyer, spirtus, botol pet, cawan petri dan penutupnya, korek api,
tabung reaksi, sprayer. Sedangkan, bahan yang digunakan antara lain, alkohol, tanah, ektrak toge, isolate Aspergillus sp, media NA, dan aquadest.
Metode
Metode
yang digunakan untuk isolasi yatu Streak Plate Method. Langkah awal timbang
satu gram tanah lalu masukan dalam botol pet serta masukan aquadest 10 ml.
Semua pekerjaan dilakukan di dekat api untuk menjaga kesterilan media. Siapkan
media nutrient agar NA lalu tuangkan ke cawan petri steril secukupnya dan
simpan sampai media NA padat. Kuadran dibuat pada bagian belakang cawan petri hingga
terdapat empat kuadran. Ose dibakar sampai membara lalu dimasukan kedalam gelas
pet yang terdapat larutan tanah tadi. Larutan dioleskan menyerupai huruf Z pada
kuadran pertama dengan memakai ose setelah itu ose dibakar kembali sampai
membara. Ose disentuhkan kembali pada akhir goresan huruf Z tadi pada kuadran
pertama lalu goreskan perlahan kembali pada daerah kuadran kedua menyerupai
huruf Z dan begitu selanjutnya sampai kuadran keempat.
Membuat media miring. Media agar dimasukan pada tabung
reaksi sebanyak 8 ml dan ditutup dengan kapas dan alumunium foil. Tabung reaksi
dimasukan kedalam plastic tahan panas lalu dimasukan kedalam autoclave pada
suhu 121 o C dan dinginkan dengan posisi miring 45 o
serta biarkan memadat. Pengamatan dilakukan selama tiga hari berturut-turut dan
difoto.
Adapun cara membuat media cair. Rebusan tauge
dimasukan kedalam tabung reaksi, lalu ditutup dengan kapas dan alumunium foil.
Ose dibakar sampai membara dan ambil sampel menggunakan ose yang membara.
Masukan kedalam media cair tadi lalu tutup kembali tabung dengan kapas dan
alumunium foil. Tunggu hingga isolate terbentuk dengan tanda cairan berubah
warna.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum isolasi dan kultivasi mikroorganisme didapatkan hasil
foto pada hari kedua dan ketiga sebagai berikut.
Gambar 1 pengamatan isolasi pada hari
kedua
Gambar 2 pengamatan isolasi pada hari
ketiga
Pembahasan
Praktikum yang telah dilakukan
tidak berhasil.
Hal ini bisa dilihat dari gambar satu dan dua pada bagian hasil. Baik gambar
satu maupun gambar dua isolat pada setiap kuadran tidak ada yang terbentuk lingkaran
yang berarti satu jenis mikroba terisolasi dan berkoloni membentuk lingkaran.
Hal tersebut sesuai dengan (Hafsari dan Asterina 2013) bahwa pengamatan morfologi
kapang meliputi warna dan permukaan koloni, garis-garis radial dari pusat
koloni ke arah tepi koloni, dan lingkaran-lingkaran konsentris. Hal tersebut bisa
terjadi karena beberapa faktor. Faktor yang cenderung terjadi pada praktikum
tersebut yang menyebabkan ketidakberhasilan yaitu karena saat penggoresan
larutan tanah dan Aspergillus sp. diatas
media agar NA tidak sesuai prosedur. Hal ini yang menyebabkan isolat tidak
bertumbuh atau terisolasi dengan sempurna.
Beberapa hal yang
mempengaruhi pada proses pengisolasian media dan kultivasi isolat yaitu seperti
kondisi tanah, temperatur, dan pH. Syarat kondisi tanah yang baik untuk isolasi
yaitu pada pH 5,0-6,0 karena bakteri berkembang pada pH tersebut (Lambui dan
Jannah 2017). Temperatur tanah yang optimum berkisar 27,040C sampai
32 0C. Suhu tersebut sesuai untuk pertumbuhan bakteri (Suriani et al. 2013). Substrat yang terlalu
sedikit berpengaruh pada pertumbuhan mikroorganisme sehingga substrat yang
terlalu sedikit tidak dapat mencukupi nutrisi bagi isolate. Konsentrasi
substrat yang tinggi memungkinkan nutrisi bagi isolat. Konsentrasi substrat
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Semakin rendah
konsentrasi substratnya, maka jumlah bakteri yang tumbuh masih sangat rendah.
Hal ini disebabkan karena substrat yang terlalu sedikit, sehingga tidak dapat
mencukupi nutrisi bagi bakteri untuk hidup dengan optimal. Tetapi konsentrasi
substrat yang terlalu besar juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan
menyebabkan racun bagi bakteri, sehingga pertumbuhan bakteri terhambat dan
terjadi substrat inhibisi yang akan menjadi racun bagi pertumbuhan bakteri (Wulandari
dan Herdyastuti 2013).
Hal yang sangat mempengaruhi
keberhasilan praktikum isolasi dan kultivasi mikroorganisme yaitu nutrisi yang
cukup, suhu dan pH yang optimum, media steril, dan mengandung oksigen yang
cukup serta keterampilan penggoresan isolat. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi
untuk mendukung pertumbuhan selnya, nutrisi yang dibutuhkan yaitu karbon (C),
nitrogen (N), fosfor (P), sulfur (S), kalium (K), magnesium (Mg), kalsiu (Ca),
natrium (Na) dan besi (Fe), sedangkan mikronutrien yang dibutuhkan yaitu
tembaga (Cu), mangan (Mn), seng (Zn), nikel (Ni), molibdenum (Mo), dan kobalt
(Co). Mineral memiliki peran penting dalam reaksi enzim, yaitu sebagai kofaktor
pada proses metabolisme (Waluyo 2005). Pengaruh pH terhadap pertumbuhan bakteri
ini berkaitan dengan aktivitas enzim. Enzim ini dibutuhkan oleh beberapa
bakteri untuk mengkatalis reaksireaksi yang berhubungan dengan pertumbuhan
bakteri. Apabila pH dalam suatu medium atau lingkungan tidak optimal maka akan
mengganggu kerja enzim-enzim tersebut dan akhirnya mengganggu pertumbuhan
bakteri itu sendiri. Nilai pH minimum dan maksimum untuk pertumbuhan kebanyakan
spesies bakteri adalah 4 dan 9 (Agustiyani et
al. 2004). Suhu sangat memengaruhi kecepatan pertumbuhan mikrobia,
kecepatan sintesis enzim dan kecepatan inaktivasi enzim. Suhu optimum untuk
menumbukan mikroorganisme bergantung pada mikroorganisme tersebut (Suriani et al.
2013). Media yang steril sangat berpengaruh pada
pertumbuhan mikroorganisme karena jika media atau sampel isolat terkontaminasi
maka pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Oksigen yang cukup mempengaruhi
pertumbuhan isolat (Bauman 2004).
SIMPULAN
Isolasi dan kultivasi mikroorganisme berperan penting bagi perkembangan
bioteknologi. Hal yang mempengaruhi terhadap proses isolasi dan kultivasi yaitu
kesterilan media, pH dan suhu, nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme,
ketersediaan oksigen, dan keterampilan penggoresan isolat.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdulla HM. 2007.
Enchancement of rice straw composting by lignocellulolytic actinomycete
strains. Int. J. of agricukture and
Biology. 9(1): 106-109.
Agustiyani D, Imamuddin H, FAridah EN,
Oedjijono. 2004. Pengaruh pH dan substrat organik terhadap pertumbuhan dan
aktivasi bakteri pengoksidasi amonia.
Jurnal Biodiversitas. 5(2): 43-47.
Atun S. 2014. Metode isolasi dan
identifikasi struktur senyawa organik bahan alam. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur. 8(2): 53-61.
Bauman RW. 2004. Microbiology. San Fransisco (USA): Benjamin Cummings.
Corine CM, Spollen WG,Baskin TL. 2000.
Growth of Arobidopis thaliana seeding uder water deficit studied. J. Experimental Biology. 51(1):
1555-1562.
Dwivitno. 2010. Identifikasi
bakteri pathogen pada produk perikanan engan teknik molekuler. J. Squalen. 5(2):67-78.
Hafsari AR, Asterina I.
2013. Isolasi dan identifikasi kapang endofit dari tanaman obat serian (Toona sinensis). Jurnal Biologi. 7(2):175-191.
Jutono J. 1980. Pedoman Praktikum
Mikroiologi Umum Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta (ID): Departemen Mikrobiologi
Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada
Press.
Lambui O, Jannah M. 2017. Isolasi dan identifikasi
bakteri tanah di hutan sekitar danau Kalimpa'a kawasan taman nasional park
area, Central Sulawesi. Journal of
Natural Science. 6(1): 73-82.
Pelezar, Michael J. 1999. Microbiology. New York (USA):
Mc-Grawhill.
Setyaningsih I, Sriwardani T. 2005.
Konsentrasi hambatan minimum ekstrak Chlorella
sp. terhadap bakteri dan kapang. Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan. 2(1): 25-34.
Suriani S, Soemarno, Suharjo. 2013.
Pengaruh suhu dan pH terhadap laju pertumbuhan lima isolat bakteri anggota
genus Pseudomonas yang diisolasi dari
ekosistem sungai tercemar deterjen di sekitar kampus Universitas Brawijaya. Jurnal PAL. 3(2): 58-62.
Waluyo L. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang(ID): Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Wulandari HA, Herdyastuti N. 2013. Optimasi pertumbuhan
isolat Kitinolitik LA 21 yang diisolasi dati tambak udang di Lamongan. Journal of Chemistry UNESA. 2(2): 42-46.
.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar