Kamis, 07 Juni 2018

PENENTUAN KADAR SUATU LARUTAN


Laporan Praktikum  ke-8                             Hari/tanggal : Kamis/20 April 2017
Biokimia Nutrisi                                          Tempat Praktikum : Laboratorium Terpadu
                                                                     Asisten: Alfi Royani D24130029



PENENTUAN KADAR SUATU LARUTAN

Irvan Triansyah
D24160115
Kelompok 3









                                                                       













DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PENDAHULUAN
Latar Belakang
       Spektrofotometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur atau menganalisa panjang gelombang cahaya dengan akurat yaitu dengan menggunakan kisi difraksi, atau prisma untuk memisahkan panjang gelombang cahaya yang berbeda (Yulianto dan Hatta 2011). Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dengan spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Prinsip kerja alat spektrofotometer adalah dengan sampel menyerap radiasi elektromagnetis yang pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat (Ramadhani et al. 2013).
       Jenis-jenis spektrofotometer berdasarkan sumber yang digunakan yaitu yang pertama Spektroskopi Visible (Cahaya tampak), spektroskopi ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 - 750 nm. Kedua yaitu Spektroskopi UV (Ultraviolet), spektroskopi UV berdasarkan interaksi dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening, dan transparan. Sehingga sampel keruh harus dibuat jernih dengan filtrasi atau sentrifugasi. Prinsip dasar pada spektroskopi adalah sampel harus jernih dan larut sempurna, tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. Ketiga yaitu Spektroskopi UV-VIS (Ultraviolet-Visible) Spektroskopi ini merupakan gabungan antara spektroskopi UV dan Visible. Spektroskopi UV-VIS menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Keempat yaitu Spektroskopi IR (Infra Red) dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektroskopi ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektroskopi adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.51000 µm (Yulianto dan Hatta 2011).
       Spektrofotomer adalah suatu instrument untuk mengukur transmitans atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang dan pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tertentu. Salah satu prinsip kerja spektrofotometer didasarkan pada fenomena penyerapan sinar oleh spesi kimia tertentu di daerah ultra violet dan sinar tampak (Sundari 2015). Fungsi spektrofotometer yang luas ini didasari pada prinsip pengukuran sinyal yang dihasilkan dari interaksi antara radiasi dan materi. Sinyal-sinyal ini dihasilkan oleh 5 komponen instrumen, yaitu sumber sinar, pengolah sinyal, kompartemen sampel, detektor, dan pemroses data. Perkembangan teknologi elektronik yang terjadi saat ini membuat komponenkomponen tersebut dapat diperoleh dengan mudah dan cukup murah. Hal tersebut memungkinkan untuk mengembangkan spektrofotometer alternatif dari spektrofotometer yang sudah tersedia secara komersial. Beberapa penelitian telah mencoba mengembangkan spektrofotometer menggunakan komponen yang sederhana, murah, dan mudah didapat. Penelitian sejauh ini telah mengembangkan spektrofotometer menggunakan lampu light emitting diode (LED) merah dan hijau dan lampu LED putih sebagai sumber sinar. Selain itu, Mulyati telah menggunakan detektor chargecouple device (CCD) untuk menentukan beberapa unsur dengan spektrometer emisi nyala. Detektor CCD berupa web camera dan kamera digital digunakan untuk menangkap spektrum warna menggunakan spektrofotometer sinar tampak (Mulyati 2014).
             Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Nilai absorbansi larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah. Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan panjang larutan yang dilalui sinar. Untuk mengetahui apakah suatu unsur memenuhi Hukum Beer atau tidak maka perlu ditentukan grafik kalibrasi absorbansi vs konsentrasi. Hukum Beer hanya dapat dipenuhi jika dalam range (cakupan) konsentrasi hasil kalibrasi berupa garis lurus, jadi kita hanya bekerja pada linear range. Seringkali sampel yang dianalisa akan memiliki absorbansi yang lebih tinggi dari pada larutan standar. Jika kita berasumsi bahwa kalibrasi tetap linier pada konsentrasi yang lebih tinggi (Wardani 2012).
Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan didalam kuvet. Spektrofotometer sendiri memiliki fungsi mengukur transmitans atau absorban suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang gelombang. Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian di serap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yangditeruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi spektrofotometri dianggap sebagai perluasan suatu  pemeriksaan visual yang lebih mendalam dari absorbsienergi. Hukum Beer menyatakan  absorbansi cahaya berbanding lurus dengan dengan konsentrasi dan ketebalan bahan atau medium (Miller 2000).

 Tujuan
Praktikum ini bertujuan menentukan kadar suatu larutan yang belum diketahui. Larutan yang dipakai ialah larutan kalium permanganat yang belum diketahui konsentrasinya.

TINJAUAN PUSTAKA
Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur atau menganalisa panjang gelombang cahaya dengan akurat yaitu dengan menggunakan kisi difraksi atau prisma untuk memisahkan panjang gelombang cahaya yang berbeda (Yulianto dan Hatta 2011). Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dengan spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Prinsip kerja alat spektrofotometer adalah dengan sampel menyerap radiasi (pemancar) elektromagnetis yang pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat. Larutan tembaga (Cu) misalnya berwarna biru karena larutan tersebut menyerap warna komplementer, yaitu kuning. Semakin banyak molekul tembaga per satuan volume, semakin banyak pula cahaya kuning yang diserap, dan semakin tua warna biru larutannya (Ramadhani et al. 2013).

Kalium permanganat
KMnO4 merupakan senyawa yang berperan sebagai oksidator yang kuat. Kalium permanganat merupakan alkali yang akan terdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat dan juga mangan oksida bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental, sehingga senyawa ini berperan sebagai oksidator. Kalium Permanganat  wujudnya berupa kristal yang berwarna ungu kehitaman, berbau, dapat larut dalam air, memiliki titik lebur 1500C, dan berat molekulnya 158.03 gram/mol. Kalium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus KMnO4. Garam yang terdiri dari K+ dan MnO4- ion. Kalium permanganat terurai saat terkena sinar: 2 KMnO4(s) → K2MnO4(s) + MnO2(s) + O2(g) (Jannah 2008).

Larutan blanko
            Larutan yang akan digunakan dalam penggunaan spektrofotometer adalah larutan blanko. Larutan blanko merupakan larutan yang tidak mengandung analat untuk dianalisis . Larutan blanko digunakan sebagai kontrol dalam suatu percobaan sebagai nilai 100% transmittans (Basset et al. 1994).


Hukum Beer-lamberg
            Hukum Beer-Lamberg menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Nilai absorbansi larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah. Absorptivitas molar diperoleh dari pembagian absorbansi dengan konsentrasi dan panjang larutan yang dilalui sinar. Untuk mengetahui apakah suatu unsur memenuhi Hukum Beer atau tidak maka perlu ditentukan grafik kalibrasi absorbansi vs konsentrasi. Hukum Beer hanya dapat dipenuhi jika dalam range (cakupan) konsentrasi hasil kalibrasi berupa garis lurus, jadi kita hanya bekerja pada linear range. Seringkali sampel yang dianalisa akan memiliki absorbansi yang lebih tinggi dari pada larutan standar. Jika kita berasumsi bahwa kalibrasi tetap linier pada konsentrasi yang lebih tinggi (Jannah 2008).

Standar nilai regresi KMnO4
            Larutan baku atau larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan menggunakan pipet volumetri dan ditempatkan di erlenmeyer. Pengaruh positif perlakuan konsentrasi Kalium Permanganat terhadap nilai absobans memiliki persamaan regresi yaitu y = 0,0355x-0.0268 dengan R = 0,999959 artinya semakin tinggi konsentrasi kalium permanganat semakin tinggi nilai absorbanya (Tahid 2002).


MATERI DAN METODE
Materi
Alat
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah spektrofotometer jenis visible dan single beam, botol kecil, pipet, spoit, dan tissue.


Bahan
            Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kalium permanganat dan akuades.

Metode
Uji nilai absorbansi kalium permanganat dengan spektrofotometer single- beam.
Kalium permanganat disiapkan sebanyak 3 larutan berbeda dalam tabung reaksi dengan konsentrasi yang tidak diketahui. Spektrofotometer diaktifkan dan tunggu selama lima belas menit hingga alat berbunyi yang menandakan spektrofotometer siap digunakan. Panjang gelombang diatur lalu masukan larutan blanko (akuades) pilih ‘scan blanko’ kemudian blanko di keluarkan. Larutan kalium permanganat dimasukan kedalam spektrofotometer lalu pilih ‘scan sample’.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Nilai absorbansi yang telah diperoleh kelompok 3 dengan menggunakan alat spektrofotometer jenis visible dan single beam. Kalium permanganat sebagai larutan yang diamati.

Tabel 1 Hubungan serapan dalam larutan kalium permanganat
Tabung larutan
Nilai Absorbansi (A)
Kadar (ppm)
1
0,1142
3,682
2
0,0573
2,009
3
0,0456
1,665

Pembahasan
       Spektrofotometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur atau menganalisa panjang gelombang cahaya dengan akurat yaitu dengan menggunakan kisi difraksi, atau prisma untuk memisahkan panjang gelombang cahaya yang berbeda (Yulianto dan Hatta 2011). Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dengan spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Prinsip kerja alat spektrofotometer adalah dengan sampel menyerap radiasi (pemancar) elektromagnetis yang pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat. Larutan tembaga (Cu) misalnya berwarna biru karena larutan tersebut menyerap warna komplementer, yaitu kuning. Semakin banyak molekul tembaga per satuan volume, semakin banyak pula cahaya kuning yang diserap, dan semakin tua warna biru larutannya (Ramadhani et al. 2013).
       Jenis-jenis spektrofotometer berdasarkan sumber yang digunakan yaitu yang pertama Spektroskopi Visible (Cahaya tampak), spektroskopi ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 - 750 nm. Kedua yaitu Spektroskopi UV (Ultraviolet), spektroskopi UV berdasarkan interaksi dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening, dan transparan. Sehingga sampel keruh harus dibuat jernih dengan filtrasi atau sentrifugasi. Prinsip dasar pada spektroskopi adalah sampel harus jernih dan larut sempurna, tidak ada partikel koloid apalagi suspensi. Ketiga yaitu Spektroskopi UV-VIS (Ultraviolet-Visible) Spektroskopi ini merupakan gabungan antara spektroskopi UV dan Visible. Spektroskopi UV-VIS menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Keempat yaitu Spektroskopi IR (Infra Red) dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektroskopi ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektroskopi adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.51000 µm (Yulianto dan Hatta 2011).
            Hasil yang diperoleh kelompok 3 yaitu nilai absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi. Hal tersebut sesuai dengan Jannah (2008), Hukum Beer-Lamberg menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan dan berbanding terbalik dengan transmitan. Nilai absorbansi larutan akan bervariasi berdasarkan konsentrasi atau ukuran wadah. Pengukuran absorban deret standar menggunakan spektrofotometer single-beam untuk larutan KMnO4 menghasilkan kurva persamaan linear antara absorban terhadap [KMnO4] adalah  y = 0.0339x – 0.0114 dan koefisien korelasi (R²) sebesar  R2 = 0.97838. Hal ini sesuai dengan Azizah (2012) lakukan yaitu y = 0.0355x - 0.0268 dan R² = 0.9996.
Semakin tinggi kadar larutan semakin tinggi juga nilai absorbansinya yang bersifat linier.

SIMPULAN
       Penentuan kadar suatu larutan dapat diketahui apabila nilai regresi R2 telah didapat. Kadar larutan yang berbeda mempunyai interval tertentu tergantung dari nilai regresi. Nilai absorbansi larutan KMnO4 yang diperoleh linier hal tersebut membuktikan Hukum beer- Lamberg dan regresi berlaku.
      
DAFTAR PUSTAKA
Azizah TY. 2012. Penentuan panjang gelombang maksimum dan konsentrasi campuran menggunakan dua jenis spektrofotometris UV-VIS. Jurnal Neutrino. 6(2):55-63.
Basset J, Harahap AK, Kusuma DW, Hari M. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta(ID): Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jannah UF. 2008. Pengaruh bahan penyerap larutan kalium permanganate terhadap umur simpan pisang raja bulu [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Miller JN. 2000. Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry, 4th ed. Chicago (UK): Harlow Prentice Hall
Mulyati. 2014. pengembangan dan pengukuran kinerja analitik spektrofotometer sinar tampak kuantivis berbasis detektor charge-couple device [skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.
Ramadhani S, Sutanhaji AT, Widiatmono BR. 2013. Perbandingan efektivitas tepung biji kelor (Moringa oleifera lamk), Poly Aluminium Chloride (PAC), dan tawas sebagai koagulan untuk air jernih. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 1(3):186-193.
Sundari NA. 2015. Analisa pengaruh solvent terhadap kestabilan pigmen antosianin pada kulit buah naga putih menggunakan spektrofotometer spectonic genesys 20 visible [skripsi]. Semarang(ID): Universitas Diponegoro.
Tahid. 2002. Spektrofotometri UV-VIS : Prinsip Dasar Peralatan Dan Penelitian. Bandung (ID): Pusat Penilitian Kimia LIPI.
Wardani LA. 2012. Validasi metode analisis dan penentuan kadar vitamin C pada minuman nuah kemasan dengan spektrofotometri UV-Visible [Skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
Yulianto A, Hatta AM. 2011. Rancang bangun spektrometer menggunakan prisma dan webcam. Jurnal ITS. 4(2):8-16.












                                                       LAMPIRAN               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar